was successfully added to your cart.

Anak Ikut ke Kantor

Pengasuhan dan pemenuhan kebutuhan anak membutuhkan konsentrasi dan perhatian tersendiri bagi wanita yang berkarir di luar rumah dan menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor. Pekerjaan yang menumpuk dan deadline yang ketat tidak bisa dihindari, bahkan kadang memaksa mereka untuk membawa pekerjaan ke rumah atau bekerja lembur. Semua ibu bekerja butuh kemampuan khusus untuk bisa membagi perhatiannya agar seimbang untuk pekerjaan maupun perhatiannya pada anak-anaknya. Kondisi fisik perlu dijaga, terlebih kondisi emosi terutama bila sudah lelah atau menghadapi masalah dalam pekerjaan. Stabilitas emosi dan pikiran dibuat sepositif mungkin sehingga tidak menimbulkan ketegangan.


Kebanyakan ibu-ibu bekerja mengatasinya dengan mempekerjakan pembantu, baby sitter atau menitipkan pada orang tuanya. Hal tersebut relatif bisa diatasi terutama bila anak masih bayi atau relatif masih kecil. Masalah lain muncul bila anak sudah cukup besar dan mulai kritis memprotes perhatian ibu yang kurang terhadap mereka. Terlebih pada saat mereka libur sekolah dan menuntut perhatian ibu, bahkan memaksa ikut kekantor.


Dilain pihak terkadang tuntutan pekerjaan juga sulit diajak kompromi, deadline tetap selalu menghantui dan ada saja masalah yang muncul diluar rutinitas yang biasa berjalan. Sebaliknya si ibu juga tidak ingin merasa bersalah pada anaknya. Bagaimana cara menyiasati untuk tetap bisa focus dan konsentrasi pada penyelesaian pekerjaan atau masalah di kantor, sambil tetap membolehkan anak ikut ke kantor ?


Hal utama yang perlu diperhatikan bila orang tua ingin membawa anaknya pergi ke kantor adalah menjaga dan memastikan bahwa kehadiran anak tidak akan mengganggu pekerjaannya maupun pekerjaan rekan-rekan yang lain. Mengganggu disini bisa karena anak terus merengek meminta perhatian orang tua, maupun menggunakan alat-alat kantor yang sedang dipakai maupun yang tidak dipakai yang bisa menyebabkan kerusakan. Terlebih dulu kita juga perlu mengenali betul kondisi tempat kerja kita, khususnya hal-hal kritis yang bisa mempengaruhi kinerja karyawan, seperti dimana ruangan kita ditempatkan, apakah ruang tertutup atau ruang terbuka yang hanya dibatasi oleh sekat-sekat, maupun alat-alat kerja yang digunakan. Tentunya berbeda tempat kerja di ruang kantor biasa dengan di rumah sakit atau di lingkungan pabrik. Lingkungan yang panas, jam kerja yang terlalu panjang serta resiko bahaya peralatan kerja juga perlu diperhatikan agar kita bisa melakukan antisipasi apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak, Hal ini penting agar kita bisa mengingatkan anak bagaimana ia harus menyesuaikan diri pada lingkungan demi meminimalkan resiko ataupun pengaruh negatif yang bisa ditimbulkannya.


Kita juga perlu meninjau seberapa besar beban kerja kita dihari anak ikut ke kantor. Beban disini bisa berupa beban fisik, misalnya pekerjaan kita butuh banyak kegiatan yang sangat mobile, pergi dari satu bagian kebagian lain, membereskan file-file yang masih tertunda penyimpanannya, ataupun mengharuskan bepergian ke luar kantor. Beban juga bisa berupa banyaknya laporan atau konsep-konsep yang harus dikerjakan, atau meeting dengan klien di kantor, maupun rapat-rapat koordinasi dengan pihak-pihak lain.


Berdasarkan kondisi-kondisi dan situasi di kantor, maka persiapkan hal-hal yang bisa membantu agar anak tidak rewel atau mengganggu pekerjaan anda maupun rekan lain ketika akhirnya anda memutuskan membawa anak ke kantor, sebagai berikut :


- Persiapkan kegiatan apa yang bisa ia lakukan selama berada di kantor. Bawalah buku cerita, buku pelajaran dan soal-soalnya agar ia bisa berlatih, mainan yang terutama bisa dibongkar pasang, atau bahan-bahan kerajinan tangan, sehingga anak punya kesibukan yang positif selama ia menunggu orang tuanya bekerja.


- Bawalah bekal makanan kecil diluar makan siang, seperti roti, buah dan susu agar ia tidak rewel dan mengajak anda untuk pergi mencari makanan. Bila memungkinkan bisa menggunakan fasilitas lemari es kantor untuk meletakkan minuman dingin atau buah.


- Jangan lupa memperhatikan pakaian seperti apa yang bisa digunakan, apakah perlu membawa jaket karena AC ruangan terlalu dingin, atau memakai baju katun karena ruangan tidak ber AC. Ada baiknya juga membawa sleeping bag/alas tidur sebab kadang disiang hari ketika sudah jenuh dan sudah makan ia ingin tidur. Bisa menggunakan ruang kosong yang tidak digunakan atau tidur didekat meja kerja anda (ruang kerja anda).


- Perlu juga diperhatikan ruangan atau area mana ia tidak boleh berada disana, terlebih bila ada alat-alat/mesin-mesin kerja yang bisa membahayakan. Pastikan juga anak tidak keluar kantor tanpa sepengetahuan anda atau naik turun lift/escalator yang ada di gedung kantor..


- Beri tahu anak agar ia bisa membedakan suara dering telepon yang masuk dari luar atau pager dari ruangan lain, agar ia tidak asal mengangkat telepon, mengingat kecenderungan anak senang mengangkat telepon.


- Tidak kalah pentingnya juga perlu memperkenalkan anak pada rekan-rekan kerja agar ia juga belajar bagaimana bersikap pada orang dewasa terutama yang sedang sibuk dengan pekerjaannya dan menjaga sopan santun.


- Pergunakan jam makan siang untuk makan bersama anak dan bila memungkinkan makan diluar kantor. Meninggalkan ruang kerja untuk pindah ke kantin atau rumah makan dekat kantor juga memberikan selingan refreshing bagi anak sehingga ia tidak jenuh dan kembali bisa berkonsentrasi dengan kegiatannya sendiri ketika orang tua kembali pada tugas-tugasnya.


- Bila memungkinkan dan bisa dipastikan keamanannya, bisa dipertimbangkan untuk memberi kesempatan pada anak mengikuti kegiatan ekstra yang berada didekat kantor, seperti mengikuti kursus kerajinan tangan atau kursus menggambar, dan anak dijemput pada saat makan siang sehingga kehadirannya di kantor tidak sepanjang hari.


- Bisa juga dipertimbangkan memberi kesempatan pada anak memperluas wawasannya mengenai dunia kerja dengan membantu melakukan pekerjaan yang mudah dan tidak beresiko, seperti membantu membuka surat lamaran atau menghancurkan kertas.


Dengan persiapan yang matang dan mempertimbangkan semua kondisi serta resiko yang ada, maka membawa anak ke kantor bisa tidak merepotkan dan sekaligus memberinya gambaran apa yang sebenarnya dilakukan orang tuanya di kantor dan menambah wawasannya mengenai dunia kerja.

For further information, please contact marketing@experd.com